Teknologi Jadul yang Masih Banyak di Gunakan
Seiring perubahan zaman, teknologi pastinya makin maju. Namun ternyata, masih ada juga yang belum bisa move on dan tetap setia menggunakan teknologi jadul hingga kini.
Memang tak seberapa jumlahnya, akan tetapi ada beberapa yang ternyata masih eksis dan percaya diri ditengah gempuran teknologi baru dan jauh lebih modern. Siapa saja penggunanya? Mungkin saja, Anda salah satu di antaranya. Simak Langsung diantaranya :
Di saat orang sudah sibuk pakai internet, ternyata masih banyak yang setia menggunakan ponsel jadul basic phone untuk kebutuhan komunikasinya. Basic phone yang dimaksud adalah ponsel yang fungsinya cuma bisa telepon dan SMS saja.Bahkan masyarakat jepang yang konon sebagai negara dengan mobilitas tinggi dan kemoderen teknologinya masih banyak yang menggunakannya bahkan sampai tingkat pejabatnya. Kalau warga indonesia gimana?
Dari sejumlah riset dunia, penggunanya ternyata masih sangat banyak. Jika pengguna smartphone dunia saat ini cuma 27,3% atau sekitar 1,9 miliar dari total 6,3 miliar pengguna seluler.
Itu artinya, pengguna basic phone juga masih cukup banyak, terlepas dari yang sudah beralih ke feature phone.
Meskipun jumlah pengguna ponsel terus tumbuh namun masih banyak rumah yang tetap mempertahankan telepon kabel. Kita mungkin termasuk salah satu dari belasan juta warga yang di rumahnya masih ada telepon kabel.
Di Amerika serikat, menurut sebuah data, baru sepertiga warganya yang lebih memilih ponsel nirkabel. Itu artinya, sisanya masih menggunakan telepon kabel berbasis PSTN.
Sementara di Indonesia, tercatat masih ada sekitar 9,25 juta pengguna rumahan dan perkantoran yang masih memanfaatkan sambungan telepon kabel. Mayoritas atau sekitar 3,3 juta di antaranya berdomisili di Jabodetabek.
Personal digital assistent alias PDA, dulu sempat booming di pertengahan tahun 1990-an. PalmPilot, yang meluncur pertama kali pada 1996 langsung menjadi gadget primadona hingga smartphone datang pada pertengahan 2000.
PDA sebenarnya tidak hilang begitu saja. Karena menurut data CEA, hingga saat ini masih ada orang yang menggunakan PDA. Malah pada 2012 lalu, sekitar 350.000 unit PDA tercatat laku terjual.
Di Indonesia, internet dial up ternyata juga masih banyak digunakan meskipun koneksi Wifi sudah menjamur. Sebenarnya tidak terlalu mengherankan, karena di negara maju seperti Amerika Serikat sekalipun, internet dial up juga masih digunakan.
Menurut riset Pew Internet and American Live Project, 3% penduduk AS tercatat masih menggunakan modem telepon untuk online. Kecepatan yang digunakan lewat modem dial up rata-rata hanya 56,6 kbps, kecepatan yang sama ketika pertama kali internet diciptakan.
Hal ini dikarenakan banyak orang di AS yang masih hidup di daerah tanpa akses broadband, atau mungkin mereka tidak bersedia membayar. Oleh karena itu masih banyak operator telekomunikasi di AS yang masih menyediakan layanan 56,6 kbps. Meskipun sepertinya tidak akan lama umurnya.
Jangkrik yang dimaksud, biasanya sering dipakai untuk istilah PC non-built up alias PC rakitan yang komponennya bisa saja hasil jangkrikan atau kanibal dari jeroan PC branded, atau bisa juga untuk komponen pilihan kita sendiri, tergantung spek yang kita mau.
Di saat orang-orang sudah mulai beralih ke PC dengan prosesor dual-core dan di atasnya, ternyata masih banyak juga yang setia bertahan dengan PC jangkrik lawas yang masih pakai prosesor pentium dan di bawahnya.
Tidak cuma di negara-negara maju, di Indonesia juga masih sering kita jumpai.Iya kan? Mulai dari sekolah-sekolah, warnet, atau bahkan komputer di rumah-rumah. Selama masih berfungsi dengan baik, PC semacam ini rasanya masih akan eksis dikalangan masyarakat kita.
Percaya atau tidak, ternyata mesin ketik masih ada yang pakai. Di Amerika Serikat, misalnya, beberapa instansi pemerintahan di sana masih aktif menggunakannya. Bahkan dikantor instansi desa di indonesia sangat banyak yang mempergunakannya.Seperti di puskesmas atau di TU sekolah
Alasannya, selain karena pengetikan dokumen dengan mesin tik susah ditiru atau dipalsukan dan awet atau tidak mudah rusak, mesin ketik juga dipastikan aman dari infeksi malware dan gangguan hacker.Lagian kalau sampai ada hacker yang mampu menerobos beginian pasti itu genius. Haha..
Memang tak seberapa jumlahnya, akan tetapi ada beberapa yang ternyata masih eksis dan percaya diri ditengah gempuran teknologi baru dan jauh lebih modern. Siapa saja penggunanya? Mungkin saja, Anda salah satu di antaranya. Simak Langsung diantaranya :
Basic Phone (HP sederhana)
Dari sejumlah riset dunia, penggunanya ternyata masih sangat banyak. Jika pengguna smartphone dunia saat ini cuma 27,3% atau sekitar 1,9 miliar dari total 6,3 miliar pengguna seluler.
Itu artinya, pengguna basic phone juga masih cukup banyak, terlepas dari yang sudah beralih ke feature phone.
Telepon Kabel
Di Amerika serikat, menurut sebuah data, baru sepertiga warganya yang lebih memilih ponsel nirkabel. Itu artinya, sisanya masih menggunakan telepon kabel berbasis PSTN.
Sementara di Indonesia, tercatat masih ada sekitar 9,25 juta pengguna rumahan dan perkantoran yang masih memanfaatkan sambungan telepon kabel. Mayoritas atau sekitar 3,3 juta di antaranya berdomisili di Jabodetabek.
PDA
PDA sebenarnya tidak hilang begitu saja. Karena menurut data CEA, hingga saat ini masih ada orang yang menggunakan PDA. Malah pada 2012 lalu, sekitar 350.000 unit PDA tercatat laku terjual.
Internet Dial-Up
Menurut riset Pew Internet and American Live Project, 3% penduduk AS tercatat masih menggunakan modem telepon untuk online. Kecepatan yang digunakan lewat modem dial up rata-rata hanya 56,6 kbps, kecepatan yang sama ketika pertama kali internet diciptakan.
Hal ini dikarenakan banyak orang di AS yang masih hidup di daerah tanpa akses broadband, atau mungkin mereka tidak bersedia membayar. Oleh karena itu masih banyak operator telekomunikasi di AS yang masih menyediakan layanan 56,6 kbps. Meskipun sepertinya tidak akan lama umurnya.
Komputer Jangkrik
Bagi yang hidup di era 1990-an mungkin masih ingat betul dengan istilah 'komputer jangkrik'. Dulu, istilah ini sangat ngetren di pusat perbelanjaan komputer di Glodok Kota. Entah masih digunakan atau tidak sampai sekarang.Jangkrik yang dimaksud, biasanya sering dipakai untuk istilah PC non-built up alias PC rakitan yang komponennya bisa saja hasil jangkrikan atau kanibal dari jeroan PC branded, atau bisa juga untuk komponen pilihan kita sendiri, tergantung spek yang kita mau.
Di saat orang-orang sudah mulai beralih ke PC dengan prosesor dual-core dan di atasnya, ternyata masih banyak juga yang setia bertahan dengan PC jangkrik lawas yang masih pakai prosesor pentium dan di bawahnya.
Tidak cuma di negara-negara maju, di Indonesia juga masih sering kita jumpai.Iya kan? Mulai dari sekolah-sekolah, warnet, atau bahkan komputer di rumah-rumah. Selama masih berfungsi dengan baik, PC semacam ini rasanya masih akan eksis dikalangan masyarakat kita.
Mesin Ketik
Alasannya, selain karena pengetikan dokumen dengan mesin tik susah ditiru atau dipalsukan dan awet atau tidak mudah rusak, mesin ketik juga dipastikan aman dari infeksi malware dan gangguan hacker.Lagian kalau sampai ada hacker yang mampu menerobos beginian pasti itu genius. Haha..
Labels: Ilmu Pengetahuan dan Berita, Kebutuhan dan Gaya Hidup
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home